Minggu, 26 Februari 2017

Pengalaman Belajar Bahasa Indonesia



Pengalaman Belajar Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia adalah salah satu identitas bangsa indonesia dan menjadi alat pemersatu bangsa. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia menjadi salah satu objek yang harus dilestarikan dan dijaga oleh bangsa indonesia. Hal ini tercermin dalam pendidikan,yaitu menjadikan bahasa indonesia sebagai salah satu objek dalam kegiatan belajar mengajar. SepertiTK,SD,SMP,SMA, dan perguruan tinggi membelajarkan mata pelajaran bahasa indonesia.
 Begitu pula halnya dengan saya sendiri, pertama kali saya mengenal Bahasa Indonesia yaitu sejak menduduki bangku sekolah yang dimulai sejak TK. Disinilah saya diperkenalkan apa yang namanya Bahasa Indonesia melalui membaca dan menulis. Bagi saya yang dalam keseharian lebih sering menggunakan bahasa ibu alias bahasa daerah yaitu bahasa jawa,sangat menarik bisa belajar bahasa Indonesia.terutama membaca. Ya,dulu saya sangat senang belajar membaca. Kesenangan membaca selalu saya perlihatkan dimana saja. Bahkan  setiap saya melihat bacaan seperti spanduk,papan nama yang ada di pinggir jalan. Dan belajar menulis nama,buah-buahan dan angka.
Menginjak usia sekolah dasar, pelajaran bahasa indonesia yang saya terima semakin bertambah. Tidak hanyamembaca dan menulis satu dua kata. Tetapi juga mulai membaca cerita pendek, menulis kalimat, puisi, bahkan mendongeng. Saat saya kelas IV, saya sering tampil membacakan puisi diacara keagamaan seperti maulid Nabi Muhammad SAW. Memasuki SMP,saya kembali bertemu dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Namun kali ini dengan wajah yang berbeda. Jika di SD dulu belajar Bahasa Indonesia oleh guru kelas, sekarang oleh guru bidang studi, yang tentunya mereka memiliki spesifikasi tersendiri dibidang mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di SMP,saya masih mencintai membaca. Setiap istirahat,tak jarang saya menyempatkan membaca di perpustakaan. Ya,meskipun yang saya baca yaitu buku tentang cerita rakyat atau novel. Tetapi sesekali saya juga menyempatkan untuk membaca buku pelajaran. Selain membaca, saya mulai berani berbicara didepan kelas. Awalnya hanya berpidato untuk pengambilan nilai ujian praktek. Bahkan saya pernah diberi kepercayaan untuk menjadi perwakilan teman-teman kelas saya lomba berpidato dan mendapatkan juara ke-3.
Memasuki SMA, mulai berkurang kecintaan saya dengan membaca buku. Dan hampir tidak pernah memasuki perpustakaan kecuali bila ada tugas dari guru. Semasa SMA, nilai pelajaran Bahasa Indonesia saya mulai menurun. Kenangan belajar Bahasa Indonesia terburuk adalah saat melihat nilai ujian nasional. Bahasa Indonesia mendapat nilai yang sangat rendah. Tidak lebih dari angka 7. Dan hampir semua teman satu angkatan saya pun demikian. Ternyata Saya belajar Bahasa Indonesia tidak berhenti sampai SMA. Tapi saat saya masuk perguruan tinggi pun masih bertemu dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun dengan nama yang berbeda, bukan mata pelajaran lagi tapi mata kuliah. Artinya belajar Bahasa Indonesia itu sangat dibutuhkan karena selain menambah pengetahuan bagaimana cara mengucapkan dan mengaplikasikan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tapi juga sekaligus bisa menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bagi negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar